Skip to content

15 Juni 2021

Catatan - 1

Bogor (Parung), 15 Juli 2021 Dicatat : Tania Dwi Haryanti (Bunda Faris)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Segalah puji hanya milik Allah Azza Wajalla, yang menghidupkan dan mematikan, yang memberikan segala anugrah dan kenikmatan kepada setiap hambanya.

Halaman ini kami buat untuk dirikami sendiri (Farras, Tania dan Faris). Isi dari halaman ini adalah catatan istri (Tania) dari kajian online yang dibawakan oleh Ustad Yazid Jawwas Hafidzahahullah yang berjudul Wabah & Penyakit sebagai ujian dari الله‎*

Catatan ini tidaklah sempurna. Jika ingin mengambil faedah lebih mendalam dapat merujuk pada sumber asli catatan ini.


Wabah & Penyakit sebagai ujian dari الله‎

Penyakit yang الله‎ berikan adalah ujian bagi kita. Apakah kita akan sabar ? Apakah iman kita benar. Ingatlah ketika الله‎ berikan ujian dan cobaan pada kita, maka sebenarnya الله‎ sayang kepada kita, karena الله‎ ingin menghapus dosa kita, الله‎ ingin angkat derajat kita.

الله‎ ingin melihat apakah kita bermunjakat kepada الله‎, betulkah kita meminta kepada الله‎, sabar atau tidak, dan الله‎ ingin menempatkan ditempat tertinggi di surga. (selama kita sabar dan ridho)

Kita dapat mersakan manfaat dari tertimpanya musibah dan penyakit. Imam Ibnul Qayyim berkata, 'kalau tidak karena cobaan dan musibah dunia, niscaya manusia terkena penyakit kesombongan, ujub,bangga diri, dan kerasnya hati. Padahal sifat-sifat ini adalah kehancurnya baginya di dunia dan di akhirat. Diantara rahmat الله‎ yang Maha Kasih & Sayang, kadang manusia tertimpa musibah yang menjadi pelindung baginya dari penyakit. Penyakit hati dan menjaga kemurnian ibadah dia kepada الله‎ serta mengeluarkan dia dari materi-materi yang rusak, yang jelek dan membinasakan. Maha Suci الله‎ yang Maha Kasih & Sayang pada manusia dan cobaan dan ujian Nya.'

الله berfirman :

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ(22)

لِّكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَآ اٰتٰىكُمْ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۙ (23)
Artinya :
(22) Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.

(23) Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.
{Q.S Al Hadid : 22 - 23}

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗ ۗوَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ(11)
Artinya :
(11) Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
{Q.S At-Taghobun:11}

الله sangat sayang kepada mahluknya, melebihi orang tersebut mencintai dirinya sendiri. Jangan suudzhon kepada الله namun berhuznudzhon lah

Rasulullah ﷺ bersabda : 'Sesungguhnya besarnya pahala tergantung besarnya ujian. Dan sesungguhnya apabila الله menyukai seuatu kaum, maka الله akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridho maka baginya ridho. Dan barangsiapa murka maka baginya kemurkaan.' (HR. Bukhori & Muslim)

Adab pada الله

وَاِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ ۙ(80)
Artinya :
(80) dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku,
{Q.S Asy-Syu'ara'}

Yang memberikan sakit hakikatnya adalah الله, namun pada ayat ini tidak disebutkan. Dan keseumbahan dinisbatkan pada Allah

Penjelasan dari seorang tabi'in apabila dia terkena musibah

Adalah Syuraih Al-Qodi, Ketika ia tertimpa musibah, memuji الله empat kali :

  1. Memuji الله karena tidak tertimpa yang lebih besar.
  2. Memuji الله karena dikaruniai kesabaraan saat ditimpa musibah.
  3. Memuji الله karena dapat mengucapkan istirja.
  4. Memuji الله karena musibah tidak menimpa agam.

Alhamdulillah, akhir dari catata ini, semoga Allah memberikan kita kemampuan untuk dapat selalu menuntu ilmu agama-Nya dan ilmu yang bermanfaat lainnya.


Refrensi