Skip to content

The System Analyst and System Development

Empat bagian utama dari System Development Life Cycle (SDLC) planing, analysis, design dan implementation berdiri sebagain sebuah framework untuk mengembangkan sistem informasi (System Information) selanjutnya disingkat menjadi IS.

Cara sebuah organisasi untuk dapat mengidentifikasi dan memulai potensi projek dengan diskusi. Langkah awalnya adalah mengidentifikasi sebuah projek yang nantinya akan dideliver kedalam sebuah bisnis dan membuat system request yang menyediakan informasi dasar tentang sistem yang diajukan.

Introduction

System Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah proses untuk menentukan bagaimana Information System dapat memenuhi kebutuhan bisnis, mendesain system, membuat system dan men-delivernya ke user.

System Analyst memaikan peranan kunci dalam SDL, menganalis situasi bisnis, mengindetifikasi kesempatan untuk pengembangan, dan men-desain IS untuk mengimplementasi pengembangan tersebut. Sebagai system analys, kita akan berkerja dengan bermacam orang, termasuk pakar bisnis dan teknik.

Sangat penting untuk diingat, objektif utama dari seorang sistem analis bukanlah membuat sistem yang mewah dan powerfull akan tetapi tujuan utamanya adalah membuat sistem yang bernilai untuk organisasi, pada umumnya meningkatkan profit dari perusahaan.

Perhatian

Banyak sebuah projek gagal karena sistem analis membuat sistem tanpa pemahaman yang jelas bagaimana sistem dapat mendorong tujuan dari perusahaan, meningkatkan proses bisnis, dan mengintegrasikan sistem dengan sistem lainnya untuk menyediakan nilai.

InsyaAllah, pada catatan akan dibahas tentang peranan dari sistem analis pada projek pengembangan sistem, diataranya yang dibahas.

  • Skill yang harus dimiliki oleh sistem analis
  • Basik SDLC yang harus diikuti oleh sistemanalis
  • Membahas bagaimana projek diidentifikasi dan diinisiasi dalam sebuah organisasi dan bagaimana memulai untuk menjelaskan dalam bentuk system request
  • Menmbahas bagaimana analisis kelayakan dijalankan, yang mana mengarah pada keputusan apakah melanjutkan sebuah projek

The System Analyst

Sistem analaisi memiliki peranan pada pengembangan IS. Sistema analis bekerja dengan sebuah anggota pengembang tim sehingga team dapat mengembangakan sistem yang tepat dan efektif. Sistem analis harus dapat memahami bagaimana mengapalikasikan teknologi untuk menyelesaikan masalah bisnis.

Sebagai tambahan,sistem analis adalah agen perubahan yang memahami kebutuhan informasi untuk perkembangan dari sebuah bisnis, men-desain sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan memotivasi pengguna untuk menggunakan sistem.

System Analys Skill

Sistem yang baru akan merubah organisasi dan semua civitas didalamnya. Agar sebuah perubahan pada organsasi berhasil membutuhkan usahan yang tidak mudah. Memahami apa yang berubah, bagaimana merubahnya, dan meyakinkan orang lain tentang perlunya perubahan membutuhkan keterampilan yang luas. Keahlian tersebut dapat dipecah menjadi enam kategori besar;

  1. Technical
  2. Bussines
  3. Analytical
  4. Interpersonal
  5. Management
  6. Ethical
Technical
Seorang analisis harus memliki keahlian teknik untuk memahami ruang lingkup teknologi yang eksis pada organisasi, pondasi dari sitem baru, dan bagaimana kedua sistem tersebut dapat cocok sehingga menjadi solusi teknik yang terintegrasi.
Bussiness
Keahlian bisnis juga diperlukan oleh seorang analis untuk mengetahui bagaimana sebuah teknologi dapat diterapkan didalam sebuah bisnis yang tentunya menghasilkan sebuah nilai dengan adanya terapan tersebut.
Analytical
Sistem analasi secara berjelanjutan memcahkan masalah pada sisi projek dan menejemen. Hasil analisa sistem analis yang memecah masalah keduanya.
Iterpersonal & Management
Seringkali sistem analis harus berkomunikasi secara efektif, one-to-one dengan pengguna, manajer bisnis (sering kali memliki pengalaman yang sedikit tentang teknologi), dengan programer, dan pakar teknisi lainya. Seorang analis harus mampu mempresentasikan ke group besar atau kecil serta membuat laporan atas hasil presentasi tersebut. Bukan hanya sistem analis harus memliki kemampuan iterpersonal yang bagus,namun mereka juga harus mampu mengelola orang yang berkerja dengannya dan mereka harus mengelola tekanan dan resiko atas situasi yang tidak jelas.
Ethical
analis harus memiliki sifat adil, jujur, dan etis dengan anggota tim proyek lainnya, manajer, dan pengguna sistem. Analis sering berurusan dengan informasi atau informasi rahasia bahwa, jika dibagikan dengan orang lain, dapat menyebabkan kerugian (misalnya perbedaan pendapat di antara karyawan); itu penting untuk analis untuk menjaga keyakinan dan kepercayaan dengan semua orang.

System Analyst Roles

Semakin besar sebuah organisasi dan teknologi menjadi semakin kompleks, kebanyakan organisasi besar sekarang membangun sebuah projek tim dengan menggabungkan beberapa sistem analis dengan perbedaan peran yang saling melengkapi. Diorganisasi yang kecil, sistem analis memegan beberap peran sekaligus.

System Analyst

Peran System Analyst berfokus pada isu sekitaran system. Orang ini mengembangakan sebuah ide, dan saran tentang bagaimana sebuah IT dapat mendukung dan mengembangkan proses bisnis, membantu mendesain proses bisnis baru dengan dukungan IT, mendesai IS dan memastikan semua IS terawat.

Skill yang harus dimiliki

Memiliki keahilan dalam analisis, desain sistem dan bahasa pemrograman.

Business Analyst

Peran Business Analyst berfokus pada bisnis yang berkaitan dengan sistem. Orang ini mengeidentifikasi nilai bisnis yang dapat sistem buat, mengembangkan ide untuk meningkatkan proses bisnis, dan membantu mengembangkan proses bisnis baru dan kebijakan.

Skill yang harus dimilikis

Memiliki keahilan dalam bidan bisnis dan ditambah keahlikan analisis dan desain, desain.

Infrastructured Analyst

Analis ini berfokus pada isu teknik berkaitan dengan bagaimana sistem beriteraksi dengan teknik infrastruktur organisasi (hardward, software, network, dan database). Orang ini memastikan sistem yang baru sesuai dengan standar organisasi atau mengidentifikasi perubahan yang dibutuhkan pada sisi infrastruktur agar sistem baru dapat berjalan.

Skill yang harus dimilikis

Memiliki keahilan dalam networking, database administration, dan berbagaimacam produk perangkat keras dan lunak lainnya.

Change Management Analyst

Analis ini berfokuas pada ise terhadap orang atau managemen sekitaran penerapan sistem baru. Orang ini memastikan tersedianya dokumentasi yang memadai, dan support yang tersedia bagi user, serta mengembangkan cara penyelesaian atas hal yang menolak dalam perubahan sistem ini.

Skill yang harus dimilikis

Memiliki keahilan dalam prilaku bisnis, dan keahlian spesifik pada manajemen perubahan.

Project Manager
Project manager memastikan sebuah projek selsai tepat waktu dan pengluaran biaya sesuai dengan budget. Project Manager biasanya analis musiman,artinya berdasarkan dengan adanya project.

Macam-macam analis diatas mungkin berbeda dengan setiap perusahaan.

System Development Life Cycle (SDLC)

Mengembangkan sebuah SI mirip dengan membangun sebuah rumah. Pertama, pembeli menggambarkan rumah yang diingikan kepada developer pembangunan, pembeli mengatakan "saya ingin rumah yang memliki 3 kamar,2 kamar mandi, garasi dalam, dan memliki ruang hijau".

Berdasarkan hasil diskusi tersebut, pengembang membuat gambaran awal atas permintaan model rumah dari pembeli dalam bentuk berkas gambar. Pada tahap ini, gambaran awal tersebut tidak salalu langsung disetujui, biasanya ada perubahan-perubahan gambaran awak yang disebabka bedanya persepsi bentuk rumah dari pembeli dan pengembang. Hingga pada titik tertentu gambaran awal tersebut disetujui oleh pihak pembeli dan pengembang.

Selanjutnya, pengembang membuat gambaran yang lebih detaik dalam bentuk blueprint yang menjelaskan komponen bangunan, pemetaan kelistrikan dsb. Setelah itu rumah tersebut dibuat berdasarkan blueprint tersebut.

Membangun sebuah aplikasi (SI) menggunakan SDLC mengikuti serangkain empat langkah (phase) fundamental: planning, analys, design, dan implementation.

flowchart LR
    satu( Ide )
    dua([ planning ])
    tiga([ analys ])
    empat([ desain ])
    lima([ implementasi ])
    enam(System Successs)
    satu --> dua --> tiga --> empat --> lima --> enam

Table is not completed


Planning

Fase perencanaan ini adalaha proses yang paling penting (fundamental) dalam memahami mengapa Sistem Informasi harus dibuat dan bagaiaman tim dalam projek tersebut membuat sistem tersebut. Fase ini memliki dua langkah:

  1. Selama projek inisiasi, nilai sistem pada sebuah organisasi bisnis teridentifikasi dengan ? - bagaimana sebuah sistem dapat berkontribusi terhadap kesukesan organisasi dimasa yang akan datang ? Kebanyakan ide-ide dari sistem sering kali berasal dari luar area IS itu sendiri dan dicatat pada system request. System Request menyajikan rangkuman singkat dari kebutuhan bisnis dan bagaimana sistem informasi memenuhi kebutuhan tersebut sehingga membuat nilai bisnis. Departemen IS berkerja sama denga orang atau organisasi yang membuat permintaan untuk menghasilkan feasibility analysis. Analisis kelayakan memeriksa aspek-aspek kunci dari proyek yang diusulkan:

    • Technical Feasibility (Dapatkah kita membuatnya ?)
    • Economic Feasibility (Akankah sistem yang dibuat dapat menyediakan nilai bisnis ?)
    • Organizational Feasbility (Jika kita buat, apakah akan digunakan ?)

    System request dan feasiblity analysis dipersembahkan pada komite persetujuan IS yang mana menentukan apakah projek harus diambil atau tidak ?

  2. Jika projek diterima, proses selanjutnya masuk ke bagian project management. Selama project management ini, project manager membuat rencana kerja, menyusun anggota untuk menyelesaikan projek tersebut dan membuat teknik-tekni untuk membatu mengontrol dan mengarah projek ke SDLC. Deliverable dari proses project management adalah project plan yang menjelaskan bagaimana tim projek mengembangkan sistem tersebut.

Analysis

Fase analisis harus menjawab pertanyakaan "Siapa yang akan menggunakan sistem", "Apa yang sistem tersebut akan lakukan", "Kapan dan dimana sistem itu digunakan". Pada fase ini project tim menginvestigasi sistem yang berjalan pada klien, menggali peluang pengembangan sistem, dan mengembangkan konsep untuk sistem yang baru. Fase ini ada tiga langkah;

  1. Sebuah Strategi Analisis dikembangkan sebagai arahan dari project team termasuk mempelajari sistem yang sekarang ada (as-is-system), serta masalah-masalah dari sistem dahulu, dan membuat ide untuk mendesai system baru (to-be-system).

  2. Langkah selanjutnya adalah requirements gathering (informasi yang didapat melalui, interview, gorup workshops, dan atau kuisioner). Analisis informasi ini, dengan nilai masukan dari project sponsor atau orang lain yang terlibat, bertujuan mengembangkan konsep dari sistem baru (concept for new system). System requirement dijelaskan melalui kumpulan requirement statement dan kumpulan analisa model bisnis yang menjelaskan bagaimana operasi bisnis diajalankan jika sistem baru dikembangkan. Analisa model merepresentasikan penggunakan, interaksi sistem, data, dan proses yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis saat yang sudah berjalan.

  3. Analisis, system concept, system requirement, dan model bisnis dikombinasikan kedalam sebuah dokumen yang disebut dengan system proposal yang nantinya dipresentasikan kepada project sponsor, dan pengambil keputusan (anggota approval comitte) yang akan memutuskan apakah project haris dilanjutkan atau dilewati.